Sendang Beji yang dipercaya punya cerita mistis (Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Liputan6.com, Ponorogo - Di salah satu sudut Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong terdapat sebuah kolam. Oleh masyarakat sekitar biasa disebut dengan Sendang Beji.
Pada tahun 2017 lalu, tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dari Trowulan, Mojokerto meneliti kolam yang berukuran 16 x 16 meter persegi itu. Bahkan menurut tim, kolam ini merupakan peninggalan kerajaan Majapahit.
Kolam ini awalnya difungsikan warga sekitar untuk pemandian dan irigasi areal persawahan. Namun sejak tahun 1970-an, warga mulai enggan berada di sekitar kolam. Sebab, ada kejadian warga yang memancing dan makan ikan dari kolam tersebut yang meninggal dunia.
"Apalagi dibumbui cerita mistis disana, kalau ada yang memancing ikan disana terus dimakan orang tersebut bisa mati," terang Sekretaris Desa Marni Wibowo saat ditemui di kediamannya, Jumat (15/2/2019).
Dari cerita misteri tersebut, warga pun tidak berani mendekati sendang. Alhasil banyak tanaman rambat yang tumbuh disana menambah suasana angker.
"Malah orang dari luar kota banyak yang datang ke sendang untuk bermeditasi, orang dari Kediri, Tulungagung, Malang, Jember dan Banyuwangi," papar dia.
Marni menambahkan, tim BPCB pun sebelum melakukan penelitian di sekitar kolam juga sempat berdoa. Karena mereka yakin tempat bersejarah biasanya ada penghuninya.
"Disini juga ada pohon asem besar, selain menambah asri tapi juga membuat suasana seram terasa kental," jelasnya.
Akibat jarang dijamah manusia, tempat ini pun semakin banyak ditumbuhi semak belukar. Bahkan terdapat hewan melata seperti ular yang bebas berkeliaran disekitar kolam.
"Sekarang masyarakat sini jarang kesana karena takut, ada danyang (penunggu)," tukasnya.
Sementara itu, juru kunci sendang beji Sugito menambahkan sekitar tahun 1970-an warga tidak berani beraktifitas di kolam. Padahal tahun sebelumnya, warga seringkali menghabiskan waktu disekitar kolam. Apalagi ada arca di tengah kolam, lewat mulut bisa mengeluarkan air.
"Dibelakang arca ada sumber airnya jadi keluar air dari bagian mulut arca," imbuh dia.
Menurutnya, sebelumnya ada 9 arca yang berada disekitar kolam. Namun saat ini tinggal 2 arca saja.
"Kami berharap sendang Beji ini bisa segera dipugar dan bisa dinikmati anak cucu sekaligus sebagai sumber destinasi wisata dan cagar budaya," pungkas dia.
Liputan6.com, Ponorogo - Di salah satu sudut Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong terdapat sebuah kolam. Oleh masyarakat sekitar biasa disebut dengan Sendang Beji.
Pada tahun 2017 lalu, tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dari Trowulan, Mojokerto meneliti kolam yang berukuran 16 x 16 meter persegi itu. Bahkan menurut tim, kolam ini merupakan peninggalan kerajaan Majapahit.
Kolam ini awalnya difungsikan warga sekitar untuk pemandian dan irigasi areal persawahan. Namun sejak tahun 1970-an, warga mulai enggan berada di sekitar kolam. Sebab, ada kejadian warga yang memancing dan makan ikan dari kolam tersebut yang meninggal dunia.
"Apalagi dibumbui cerita mistis disana, kalau ada yang memancing ikan disana terus dimakan orang tersebut bisa mati," terang Sekretaris Desa Marni Wibowo saat ditemui di kediamannya, Jumat (15/2/2019).
Dari cerita misteri tersebut, warga pun tidak berani mendekati sendang. Alhasil banyak tanaman rambat yang tumbuh disana menambah suasana angker.
"Malah orang dari luar kota banyak yang datang ke sendang untuk bermeditasi, orang dari Kediri, Tulungagung, Malang, Jember dan Banyuwangi," papar dia.
Marni menambahkan, tim BPCB pun sebelum melakukan penelitian di sekitar kolam juga sempat berdoa. Karena mereka yakin tempat bersejarah biasanya ada penghuninya.
"Disini juga ada pohon asem besar, selain menambah asri tapi juga membuat suasana seram terasa kental," jelasnya.
Akibat jarang dijamah manusia, tempat ini pun semakin banyak ditumbuhi semak belukar. Bahkan terdapat hewan melata seperti ular yang bebas berkeliaran disekitar kolam.
"Sekarang masyarakat sini jarang kesana karena takut, ada danyang (penunggu)," tukasnya.
Sementara itu, juru kunci sendang beji Sugito menambahkan sekitar tahun 1970-an warga tidak berani beraktifitas di kolam. Padahal tahun sebelumnya, warga seringkali menghabiskan waktu disekitar kolam. Apalagi ada arca di tengah kolam, lewat mulut bisa mengeluarkan air.
"Dibelakang arca ada sumber airnya jadi keluar air dari bagian mulut arca," imbuh dia.
Menurutnya, sebelumnya ada 9 arca yang berada disekitar kolam. Namun saat ini tinggal 2 arca saja.
"Kami berharap sendang Beji ini bisa segera dipugar dan bisa dinikmati anak cucu sekaligus sebagai sumber destinasi wisata dan cagar budaya," pungkas dia.
Komentar
Posting Komentar