Liputan6.com, Banjarnegara - Sebanyak 12 anak gimbal atau bocah gembel mengikuti upacara pemotongan rambut gimbal di Dataran Tinggi Dieng dalam puncak gelaran Dieng Culture Festival 2018. Seluruhnya berjenis kelamin perempuan.
Di luar konsep DCF yakni "Beauty of Culture" yang digambarkan dalam sosok perempuan, fenomena anak berambut gimbal ini memang lebih banyak terjadi pada anak perempuan. Adapun laki-laki, ada yang berambut gimbal, tetapi relatif lebih jarang.
Sejak puluhan atau bahkan ratusan tahun lalu, fenomena anak gimbal di Dieng telah dianggap lumrah. Dipercaya, mereka adalah titipan satu tokoh dalam mitologi Dieng, Nyai Roro Ronce.
Pemangku Adat Dieng, Kiai Sumanto atau Mbah Sumanto, tak menampik adanya bocah lelaki yang juga berambut gimbal. Namun, jumlahnya tak sebanyak anak perempuan.
"Ada, tapi jarang," ucapnya, Kamis, 2 Agustus 2018.
Dalam legenda, Nyai Roro Ronce merupakan abdi Nyai Roro Kidul yang bertugas mendiami dan menjaga Dataran Tinggi Dieng. Ia sendiri digambarkan berambut gimbal, atau berpilin.
"Kenapa banyak (anak) perempuan itu, kan, yang menitipi itu perempuan. Itu Nini Dawi Roro Ronce, Beliau itu bawahan Kanjeng Ibu, ya (Nyai Roro Kidul)," dia menjelaskan.
Nyai Roro Ronce lantas menitipkan anak-anak berambut gimbal itu kepada tokoh legenda Dieng lainnya, Kiai Kaladete, atau Kolodete. Sama dengan Nyai Roro Ronce, Kiai Kaladete, terutama bagi masyarakat Wonosobo, juga digambarkan sebagai sosok berambut gimbal.
Komentar
Posting Komentar