Liputan6.com, Semarang Suatu sore, mendung gelap menyelimuti langit Semarang. Di sudut pusat kota, tampak Balekambang, sebuah istana milik konglomerat asia abad 19, Oei Tiong Ham berdiri gagah. Ini adalah sebuah rumah kuno, saksi sejarah seperti rumah Cimanggis.
Erik (33) sang penjaga mulai menutup satu per satu jendela gedung di jalan Kyai Saleh itu. Gerimis mulai jatuh di pelataran rumah dengan pemilik kekayaan ketika itu mencapai 200 juta gulden. Dengan tinggi sekitar 2 meter, jendela itu seolah menasbihkan derajat sang pemilik sebagai salah satu orang terkaya di Asia pada masanya.
Komentar
Posting Komentar