BELANJA


Viral. Tentara India Klaim Temukan Jejak Makhluk Mitologi, Yeti

oleh Akhyari Hananto di 3 May 2019

Legenda Yeti, juga dikenal sebagai Manusia Salju yang keji, adalah makhluk legendaris yang disebut menghuni hulu Himalaya
Kisah-kisah orang yang melihat Yeti atau jejak kakinya, menjadi cerita umum di India, beberapa bagian India, Nepal dan Bhutan
Tes DNA [2013] pada sampel ‘rambut Yeti’ yang ditemukan di Himalaya oleh profesor genetika Universitas Oxford Bryan Sykes menyimpukkan, rambut tersebut berasal dari beruang kutub kuno
Tentara India mengklaim menemukan jejak kaki raksasa yang diduga Yeti, di Basecamp Makalu di lereng Himalaya yang tertutup salju

Tentara India baru-baru ini membuat pengumuman mengejutkan sekaligus menghebohkan, dan kemudian viral di berbagai media konvensional maupun sosial. Mereka mengklaim berhasil menemukan jejak kaki raksasa yang diduga jejak makhluk penuh mitos, Yeti, di Basecamp Makalu di lereng Himalaya yang tertutup salju. Basecamp Makalu berada di sebuah pegunungan terpencil antara Nepal dan Tibet.

Secara resmi, mereka mengumumkan hal tersebut melalui akun resmi milik militer India yang mempunyai 6 juta follower. “Jejak kami misterius binatang buas ‘Yeti’ di Kamp Pangkalan Makalu [di Himalaya],” tulis mereka di akun@adgpi. Unggahan tersebut disertai gambar-gambar jejak kaki misterius yang diklaim sebagai jejak kaki Yeti tersebut.

Unggahan ini viral, dan media sosial bereaksi cepat. Tentu saja, lebih banyak yang mengolok-olok temuan tersebut sebagai klaim mengada-ada. Twit tersebut juga mendapat respon beraneka ragam, dan hampir semuanya menyayangkan cuitan itu. Meski begitu, ada juga satu dua unggahan yang mendukung posting itu sebagai sesuatu yang perlu diapresiasi.


Ilustrasi makhluk legenda Yeti. Sumber: Genetic Literacy Project



Menjawab cemooh tersebut, militer India mengatakan bahwa bukti-bukti selain dari foto-foto yang diunggah sudah diserahkan ke pihak berwenang untuk investigasi lebih lanjut.


Jejak misterius yang diklaim sebagai jejak kaki Yeti. Foto: Indian Army/Twitter

Legenda Yeti, juga dikenal sebagai Manusia Salju yang keji, adalah makhluk legendaris yang disebut menghuni hulu Himalaya. Kisah-kisah orang yang melihat Yeti atau jejak kakinya, menjadi cerita umum di India, beberapa bagian India, Nepal dan Bhutan.

Setengah abad lalu, sesuatu yang dipercaya sebagai potongan jati Yeti ditemukan di Nepal. Dan baru pada 2011, tes DNA tersebut dilakukan. Ternyata, diketahui potongan jari manusia.

Jejak kaki yang diklaim sebagai jejak kaki Yeti. Sumber: Twitter/Indian Army



Pada 2013, dikutip dari BBC, penelitian oleh seorang ilmuwan Inggris menyimpulkan bahwa Yeti kemungkinan adalah sub-spesies beruang coklat Himalaya. Sejak lama, sudah banyak upaya memecakan misteri ini melalui berbagai penelitian.

Tes DNA [2013] pada sampel ‘rambut Yeti’ yang ditemukan di Himalaya oleh profesor genetika Universitas Oxford Bryan Sykes menyimpukkan, rambut tersebut berasal dari beruang kutub kuno. Dia menjelaskan, yang paling mungkin untuk mitos tersebut, binatang itu merupakan kombinasi beruang kutub dan beruang coklat.

Sebuah studi dilakukan pada 2017, dilansir dari CNN, menggunakan sekuensing DNA mitokondria untuk memeriksa 24 sampel “Yeti” termasuk rambut, tulang, kulit dan feses. Charlotte Lindqvist, seorang profesor biologi dari University of Buffalo [AS] dan timnya menemukan bahwa sampel-sample tersebut berasal dari beruang coklat dan beruang hitam Himalaya.


Peta persebaran beruang coklat dan beruang himalaya. Sumber peta: The Royal Society/Biological Sciences

Satu gigi berasal dari binatang dalam keluarga anjing. Cakar “Yeti” yang disimpan di biara setempat juga ternyata berasal dari beruang hitam. Tulang lain yang disimpan sebagai peninggalan biara bagian dari beruang coklat Tibet.

Legenda Yeti menjadi bagian tradisi lokal sejak 350 tahun silam, ketika seorang biarawan bernama Sangwa Dorje tinggal di sebuah goa dekat desa terpencil Pangboche dengan pemandangan langsung ke puncak Everest. Menurut cerita rakyat setempat, ia dikatakan dibantu para Yeti, dan Dorje dipercaya menyimpan peninggalan-peninggalan tubuh binatang buas tersebut. [Berbagai sumber]

Selengkapnya : Klik Disini

Komentar