BELANJA


Kisah Terowongan Gaib Menuju Mekah dari Gua Sunyaragi Cirebon

 

Liputan6.com, Cirebon - Gua Sunyaragi saat ini berubah salah satu destinasi wisata mutlak di Cirebon. Namun dahulu, gua yang berdiri di atas lahan seluas 15 hektare itu adalah markas mutlak pasukan Sunan Gunung Jati melawan penjajah.

Tidak cuma berubah tempat bermeditasi, gua tersebut juga berubah tempat menyusun taktik perang. Bahkan, warga meyakini gua tersebut juga mempunyai terowongan mistik yang mendampingi orang terpilih ke Tanah Suci Mekah. Terowongan itu disebut sebagai Gua Arga Jumut.

"Ceritanya begitu Mas serta hinggasekarang tetap melekat di masyarakat Cirebon. Makanya, kami warga pribumi bangga juga diwariskan gua ini," kata Iwan, salah seorang warga Kampung Sunyaragi, Jumat, 10 Juni 2017.

Iwan mengaku kisah terowongan mistik itu telah beredar di masyarakat Cirebon sejak tetap kecil. Mitos itu juga diyakini oleh petugas Gua Sunyaragi, Jajat Sudrajat.

Jajat menerangkan, Arga Jumut terdiri dari dua kata, yakni Arga yang berarti sajian serta jumut yang berarti mengambil. Apabila digabungkan, Gua Arga Jumut adalah tempat untuk mengambil makanan. Di dekat tempat itu terbukti tersedia altar yang biasa dijadikan tempat menyajikan makanan.

"Sebagian masyarakat mengartikan 'Arga' dari kata raga serta 'Jumut' dari kata tua sehingga tempatnya orang tua. Di situlah memberikan nasihat wejangan sambil makan," tutur Jajat.

Di depan altar Gua Arga Jumut tersedia dua buah ruangan kecil yang saling berdampingan. Di tahap timur dinamakan ruangan Mekah-Madinah serta sebelah barat dinamakan Tiongkok Gunung Jati.

Dia menjelaskan, dua ruangan tersebut adalah simbol keberagaman yang ada di Cirebon. Dalam sejarah, kedua suku bangsa itu terbukti berpengaruh dalam membesarkan Cirebon waktu ini.

"Peran bangsa Arab serta Cina berikut yang dijadikan simbol keagungan Cirebon. Dua ruangan ini berubah pengertian percampuran Mekah Madinah serta Tiongkok Gunung Jati," sebut dia.

Dua ruangan tersebut, kata dia, tak ada kaitannya dengan terowongan jalan masuk Sunan Gunung Jati menuju Mekah Madinah ataupun Tiongkok. "Gua Sunyaragi dibuat sehabis Sunan Gunung Jati meninggal serta sebagai pengganti tempat bermain putra putri keraton sehabis tempat sebelumnya dijadikan makam Sunan Gunung Jati," jelas dia.

Dia mengatakan, Gua Arga Jumut mengadopsi perjalanan Syekh Syarif Hidayatullah bisa juga Sunan Gunung Jati dariMekah Madinah untuk belajar mengenai Islam sampai-pada melamar Putri Ong Tin dari Tiongkok untuk dibawa kembali ke Cirebon.

Namun demikian, dirinya juga tak menampik aktivitas orang-orang terdahulu yang cenderung lebih tak jarang bertafakur. Mereka percaya dengan menambah keimanan, dapat berangkat ke mana-mana, tergolong ke Mekah.

"Tidak heran cuma mengucap bismillah dapat bisa ke mana-mana itu dikarenakan keyakinan atas keimanannya. Mungkin saja, itu kan teknologi batin. Cuma saja untuk mitos ini, biarlah merakyat supaya pribumi Cirebon rutiningat leluhurnya siapa serta juga kesaktian leluhur mereka," ucap Jajat.
Sumber : https://m.liputan6.com/amp/2987238/kisah-terowongan-gaib-menuju-mekah-dari-gua-sunyaragi-cirebon

Komentar