BELANJA


Benarkah Jin Bisa Membunuh Manusia?

cara melihat jin islam, cara melihat jin qorin menurut islam, jin pendamping manusia menurut islam, jin pendamping manusia sejak lahir, jin qorin dan khodam, jin qorin setelah manusia meninggal, malaikat pendamping manusia, penampakan jin qorin

TERDAPAT riwayat, bahwa sahabat Sad bin Ubadah radhiyallahu anhu meninggal karena dipanah oleh jin. Namun riwayat ini diperselisihkan kebenarannya.

Ibnu Abdil Bar menceritakan kisah kematian sahabat Sad bin Ubadah, Para ahli sejarah bersepakat bahwa beliau ditemukan telah meninggal di tempat mandinya, dan jasadnya telah menghijau.
Kemudian, Ibnu Abdil Bar mengatakan, Mereka tidak ada yang tahu tentang kematian Sad bin Ubadah, hingga mereka mendengar ada sosok tanpa jasad yang mengucapkan bait syair: Kami telah membunuh pemuka Khazraj, Sad bin Ubadah. Kami lempar dia dengan tombak, dan tidak meleset dari jantungnya. (al-Istiab fi Marifah al-As-hab, hlm. 180).

Hanya saja, beberapa ulama ahli hadis menilai kisah ini statusnya lemah. Diantaranya, Syaikhul Islam dalam Minhajus Sunah (8/581), dan Imam al-Albani. Alasan bahwa kisah ini lemah,
[1]. Secara sanad, keterangan ini lemah. Ketika menyebutkan keterangan Ibnu Abdil Bar, Imam al-Albani mengatakan, Namun aku tidak menjumpai sanad yang sahih sesuai dengan metode para ahli hadis. Disebutkan oleh Ibnu Asakir dari Ibnu Sirin secara Mursal, dan Rijalnya tsiqah. (Irwa al-Ghalil, 1/95)

[2]. Andai info itu benar, dalam arti, suara itu benar-benar ada dan didengar oleh orang yang di sekita Sad bin Ubadah, ini belum cukup untuk dijadikan dasar bahwa beliau meninggal karena dibunuh jin. Karena bisa saja, jin berdusta kemudian dia ngaku-ngaku telah membunuh Sad radhiyallahu anhu. dan info dari jin tidak bisa diterima 100% kebenarannya.

Jin bisa bertindak jahat kepada manusia

Terdapat beberapa riwayat sahih yang menunjukkan bahwa jin bisa bertindak jahat kepada manusia. Diantaranya, hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menceritakan, Sesungguhnya jin Ifrit tiba-tiba menggangguku untuk memutus salatku tadi malam. Kemudian Allah memberi kemampuan kepadaku untuk mengalahkannya, lalu akupun memegangnya. Kemudian aku ingin mengikatnya di salah satu tiang masjid, sehingga kalian semua bisa melihatnya. Namun aku teringat doa saudaraku Nabi Sulaiman: Wahai Rabku, anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku. Kemudian akupun melepaskannya sementara dia dalam kondisi terhina. (HR. Bukhari 3423).

Dalam riwayat lain, jin Ifrit ini membawa obor api, untuk menyakiti Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam.

Hadis ini menunjukkan bisa saja jin mengganggu manusia secara fisik, sehingga bisa dipegang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika beliau salat.

Kemudian, ketika jin berubah wujud menjadi benda lain yang bisa terlihat manusia, jin memungkinkan untuk menyakiti atau bahkan membunuh manusia.

Abu Said al-Khudri menceritakan bahwa dulu ada seorang pemuda yang baru menikah. Ketika peristiwa Khandaq, siang hari, dia meminta izin Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk pulang. Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun mengizinkannya dan berpesan agar dia membawa senjata, karena khawatir akan dibunuh orang Yahudi Quraidzah.

Ketika sampai di rumah, dia melihat istrinya berdiri di pintu. Pemuda inipun cemburu, hingga hendak memukul istrinya.

Istrinya segera mengatakan, Tahan dulu, masuklah ke dalam rumah, dan lihat apa yang menyebabkan aku keluar. Dia pun masuk, ternyata di dalam rumah terdapat ular basar yang melingkar di atas kasur.
Hingga terjadilah perkelahian antara pemuda dan ular, dan keduanya mati. Tidak diketahui, siapa yang lebih dulu mati, ular ataukah pemuda.

Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan, Sesungguhnya di Madinah ini ada segolongan jin yang telah masuk Islam. Jika kalian melihat satu dari mereka, maka mintalah kepada mereka untuk keluar (dalam jangka waktu) tiga hari. Jika ia tetap menampakkan diri kepada kalian setelah itu, maka bunuhlah ia, karena sesungguhnya dia itu setan. (HR. Muslim 2236)
Selalu tawakal dan jangan takut

Allah menegaskan dalam Alquran bahwa tipu daya setan, sangatlah lemah. Perangilah para pasukan setan, sesungguhnya tipu daya setan itu lemah. (QS. An-Nisa: 76)

Karena itu, selama seseorang berusaha menjaga imannya, dan bersandar kepada Allah, setan tidak akan memiliki kesempatan untuk bisa mengganggu manusia. Apabila kamu membaca Alquran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan untuk mengganggu orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya.(QS. An-Nahl: 98 99).

Karena itu, orang mukmin tidak perlu takut dengan jin, sebagaimana yang sering digambarkan di televisi. Jin sama sekali tidak memiliki kemampuan mencelakakan manusia selama dia menjaga imannya dan bertawakal kepada Allah.

Sementara ketika ada orang yang dicelakakan oleh jin, itu bukan karena jin memiliki kekuatan yang hebat, namun karena orang ini membuka peluang bagi setan untuk mengendalikan dirinya. Sehingga jadilah dia budak setan, seperti yang terjadi pada dukun dan peramal.

Allah berfirman menceritakan keadaan orang munafik, Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan setan. ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi. (QS. Mujadilah: 19).

Kata As-Sudi ahli tafsir zaman tabiin (w. 127 H) menjelaskan ayat ini, Ini karena mereka saling mencintai, karena satu sama lain melakukan hubungan saling menguntungkan, untuk saling mengambil manfaat dan menghindari tipu daya lawannya. Itu terjadi karena lemahnya iman mereka dan tipisnya keyakinan mereka. (Ibnu Katsir, 2/436)

Ternyata jin lebih takut kepada manusia

Imam Mujahid ulama besar, ahli tafsir tabiin, muridnya Ibnu Abbas (w. 104 H), beliau menceritakan, Suatu malam ketika saya sedang melaksanakan salat, tiba-tiba muncul makhluk sebesar anak laki-laki di hadapan saya. Lalu saya desak dia untuk menangkapnya. Tiba-tiba dia bangun dan lompat ke belakang dinding sehingga saya mendengar jatuhnya. Setelah itu, dia tidak penah datang lagi. (Riwayat Ibnu Abi Dunya).

Dalam riwayat lain, Imam Mujahid menegaskan, Setan itu sebenarnya sangat takut terhadap kalian (manusia), melebihi ketakutan kalian kepadanya. Oleh karena itu, setan menampakkan diri kepada kalian, janganlah kalian lari ketakutan. Karena jika kalian takut, ia akan menunggangi kalian (mengganggu), akan tetapi bersikaplah keras kepadanya, pasti dia akan pergi. (Riwayat Ibn Abi Dunya). Semoga Allah melindungi kita dari tipuan setan. SUMBER :  http://m.inilah.com/

Komentar